2 books
-
1. AKU BUKAN KUNCI WARISAN
Membahagiakan kedua orang tua adalah cita-cita semua anak yang ingin berbakti. Begitu juga keisha, anak yang saat ini berusia 15 tahun itu telah bertekat sejak dini, ditengah keuangan keluarga yang pas-pasan, ia berkeinginan menempuh pendidikan tinggi agar suatu saat bisa bekerja dengan gaji yang besar, mengumpulkan uang banyak, membeli sehektar tanah dan beberapa petak sawah. sehingga kelak di masa-masa tua orangtuanya mereka tinggal duduk manis dengan damai tentram sejahtera dan saatnya keisha yang mencukupi kebutuhannya. Tapi bagaimana cita-citanya bisa terwujud bahkan sekolah menengah pertama saja belum ia selesaikan, tiba-tiba ia harus menikah dengan seorang anak laki-laki yang mengantarkannya pulang..
-
2. AKU BUKAN KUNCI WARISAN
"Apa kau berniat menyiksaku hari ini..?" Pertanyaan macam apa itu. "Kau yang sudah menyiksa batinku dengan tak berperasaan RAYYANSYAH SIDDIQUI.." aku meraih apapun yang ada dimeja rias dan melemparkan kearahnya. "Hentikan itu.." dia datang mendekat. "Kau akan memberikan aku talaq?" Itu bukan pertanyaan melainkan permohonan. Dia mengangkat tangan kemudian meletakannya diatas kepalaku. Aku memandangnya penuh harap. "Baiklah,, KEISHA AZZAHRA.." dia terlebih dulu membuang nafas yang terasa berat sebelum melanjutkan ucapannya. "Katakan Rayy, aku menunggunya.." mengukir senyum menantikan kata-kata yang akan membebaskanku. Satu detik dua detik sampai tiga menit, aku masih setia dengan senyum manis yang mengembang. "Kau ... akan menjadi istriku selamanya, aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kapanpun.." Dia menarik kembali tangannya bersamaan dengan lenyapnya senyuman di wajahku, harapanku pupus, Hatiku patah sejuta bukan seribu lagi. "Maka jangan meminta hal itu lagi, jangan harap aku akan mengatakannya.." Batinku histeris, tapi aku malah memaksa tertawa. "Kenapa.. kenapa Rayy? apa kau tidak rela warisannya jatuh ke tangan sepupumu. Hingga kau akan membelengguku selamanya..! Apa salahku? aku tidak meminta dikaitkan dengan warisan kalian, kenapa hidupku harus kau kuasai.." tatapku nyalang.
