Siapa sangka seorang CEO bertangan dingin seperti Daniel Kusuma bisa jatuh cinta setengah mati dengan seorang gadis kecil bernama Calista. "Abang mau enggak menikah dengan Calista supaya Abang bisa bela Calista kalau lagi berantem sama Kak Alex?" "Bagaimana bang?" desaknya pada Daniel. "Kalau kita dewasa ya," jawab Daniel sambil tersenyum.
Demi memenuhi ambisi ibunya, Grizela Araya Hutama harus menikah dengan Rion Erlangga Brata. Pernikahan bisnis itu tak dapat dielakkan karena perjanjian telah disetujui. Ketika Araya mencoba menjalankan biduk rumah tangganya layaknya pasangan normal, muncullah orang ketiga yang membuat rumah tangga Araya semakin kacau. Hantaman badai itu kian menerpa ketika satu demi satu rahasia mulai terkuak. Banyak hal-hal yang tak terduga terjadi seiring berjalannya waktu. Sanggupkah Araya mempertahankan rumah tangganya atau dia menyerah demi dirinya sendiri??! ######## "Rion, seandainya aku hamil bagaimana?" Pertanyaan random yang mampu membuat Rion mengerem mendadak dan membuat tubuh araya terhempas ke depan syukur saja keningnya tak menghantam dashboard karena terhalang sabuk pengaman. "Gugurkan," jawab Rion dingin. "Maksudmu?" tanya Araya. "Aku tidak mau punya anak dari perempuan yang tidak aku cintai!" jawab Rion tanpa mau menoleh ke arah Araya. "Maksudmu?" tanya Araya. "Aku tidak mau punya anak dari perempuan yang tidak aku cintai!" jawab Rion tanpa mau menoleh ke arah Araya.
Dua tahun lebih pasca Araya bercerai dari Rion. Ayah Rama semakin gencar mendekatkan Araya pada Arlan. Usaha-usaha kecil pun sering dilakukan oleh Rama salah satunya sering membawa Ivy ke rumah sakit. Apakah Araya akan melepaskan status jandanya pada seorang dokter obgyn yang bermulut pedas itu?###### "Gevan, aku sangat sadar diri dengan kenyataan yang ada di depan mata ku saat ini. Kamu tahu status ku, egois sekali jika aku menikah dengan dokter Arlan dan menjadikannya sebagai ayah Ivy. Apa kata orang-orang tentang hal ini, Gev?" ~ Araya, si ibu muda. "Aku tahu kalau paman Rama, papa dan juga mama berniat menjodohkan aku sama kamu. Kalau kamu mengatakan jika kamu gak pantas, apalagi aku yang hanya seorang dokter dan sialnya bekerja di rumah sakit milik paman Rama." ~ Arlan, si dokter obgyn.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.